Rumah Bagonjong Diresmikan, Hendra: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
VALORAnews -Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim mengatakan, peresmian gedung kantor gubernur Sumbar yang lebih karib disebut Rumah Bagonjong, harus diiringi peningkatan kualitas pelayanan publik di pemerintah provinsi Sumatera Barat.
"Gedung baru dengan suasana baru ini, diharapkan membawa perubahan kepada kinerja pelayanan publik. Pelayanan ke masyarakat hendaknya mengalami peningkatan," harap Hendra usai peresmian, Minggu (12/2/2017) siang.
Diakui Hendra, kantor gubernur ini perlu dilakukan rehab berat, akibat dihoyak gemap 2007 dan 2009. Gedung tersebut dibangun pada masa pemerintahan Kaharuddin Datuak Rangkayo Basa menjabat gubernur kepala daerah tingkat I Sumatera Barat.
"Ini merupakan kantor pemerintah pertama di Sumatera Barat yang menggunakan gonjong pada bagian atap, diarsiteki Syamsul Asri, PhD tahun 60-an," ungkap Hendra. (Baca: Gubernur, Wagub dan Setda untuk Selanjutnya Berkantor di Rumah Bagonjong)
Baca juga: Hendra Irwan Rahim: Peredaran Narkoba harus Diantisipasi sejak Dini
"Setelah itu, dilahirkan Peraturan Daerah (Perda) yang memuat kewajiban bangunan pemerintah yang ada di Sumatera Barat harus memiliki gonjong sebagai ciri khas dari khazanah Minangkabau."
Akibat gempa 2007 dan 2009, terang Hendra, banyak bagian bangunan yang rusak sehingga perlu dilakukan perbaikan. Namun, perbaikan ini tidak menghilangkan keaslian bangunan awal. Dengan diresmikannya pemakaian gedung baru tersebut, Hendra berharap, roda pemerintahan akan berjalan lebih efektif dalam rangka melaksanakan program pembangunan daerah.
Para pegawai di lingkup Pemprov Sumatera Barat bekerja di ruangan baru yang membuat suasana lebih bersemangat sehingga berdampak positif kepada peningkatan kinerja pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan publik.
Sementara, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyebut, rehab bangunan Rumah Bagonjong dilakukan dengan sistem yang dinamai retrofit. Bangunan tidak direhab secara total, tetapi dikuatkan kembali bagian-bagian yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Hendra Irwan Rahim: Koperasi itu Enak Dibicarakan, Susah Dilaksanakan
"Dari kajian teknis, dengan sistem ini ketahanan gedung lebih kuat. Keuntungan lainnya, biaya bisa dihemat hingga Rp40 miliar," terangnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro