195 Kali Gempa Tercatat di BMKG Padangpanjang Sepanjang 2016
VALORAnews -- Sepanjang 2016 ini, BMKG Padangpanjang mencatat, terjadi 195 kali kejadian gempa bumi, baik yang bersumber di darat maupun di laut. Hal ini tak lepas dari terdapatnya tiga zona aktif gempa bumi di Sumatera yakni Zona Subduksi, Zona Sesar Mentawai dan Zona Sesar Sumatera.
"Dari 195 kejadian gempa di 2016, ada satu kejadian gempa bumi yang diikuti dengan peringatan dini Tsunami yang dikeluarkan BMKG dengan level WASPADA untuk seluruh pantai barat Sumatera dan level SIAGA utuk kepulauan Mentawai yaitu gempabumi Samudera Hindia pada 2 Maret 2016, Jam 19:49:48 WIB," ungkap Kepala BMKG Padangpanjang, Rahmat Triono dalam siaran pers yang diterima, Kamis (29/12/2016).
Kejadian gempabumi yang disertai peringatan dini tsunami ini, terang Rahmat, telah menyebabkan kepanikan masyarakat dan crowded yang luar biasa khususnya di Padang. Hal ini terjadi karena ketidak pahaman masyarakat maupun pemangku kebencanaan, mengenai produk peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
"Peringatan dini tsunami pada tingkat level WASPADA adalah estimasi ancaman tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter dan kecil kemungkinan tsunami akan masuk ke daratan," tegas Rahmat Triyono.
Baca juga: Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
Pesan yang disampaikan BMKG pada level waspada ini adalah, "pemerintah provinsi/kab/kota yang berada pada tingkat waspada diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauh pantai dan tepian sungai. Pesan warning tsunami ini hanya untuk evekuasi masyarakat yang sedang berada di pantai."
Sedangkan untuk wilayah kepulauan Mentawai, BMKG mengeluarkan warning SIAGA. Peringatan dini tsunami pada tingkat level siaga adalah estimasi ancaman tinggi tsunami 0,5-3 meter. Arti pesan yang disampaikan BMKG pada level siaga ini adalah, "Pemerintah provinsi/kab/kota yang berada pada tingkat siaga diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk evakuasi."
"Akibat gempabumi yang bersumber di Samudra Hindia pada 2 Maret 2016 berdasarkan catatan tide gauge yang berada di pelabuhan pantai Padang mencatat, adanya perubahan muka air laut karena gempabumi setinggi 5 cm. Hal ini sesuai dengan pemodelan warning yang dikeluarkan BMKG bahwa pantai Barat Sumatera pada ancaman level waspada (0-50cm) dan di Cocos (Australia) tercatat 10 cm," ungkap Rahmat.
17 Kali Gempa Dirasakan
Dari peta seismisitas periode Januari-Desember 2016, gempa bumi di laut lebih banyak terjadi di sekitar kepulauan Mentawai. Gempa bumi yang terjadi di kepulauan Mentawai itu, diakibatkan subduksi dan juga dikarenakan aktivitas sesar Mentawai yang cukup aktif.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro