Aktivitas Vulkanologi Gunung Marapi Sulit Diprediksi, Mahyeldi: Masyarakat Mesti Waspada, Ini Alasannya

Jumat, 31 Mei 2024, 11:45 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Aktivitas Vulkanologi Gunung Marapi Sulit Diprediksi, Mahyeldi: Masyarakat Mesti Waspada,...
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi.

"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ujar Mahyeldi.

Gunungapi Marapi termasuk sering mengalami erupsi, erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari 1 tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun).

Karakter erupsi G. Marapi adalah eksplosif dan juga efusif. Titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur -- baratdaya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.

Baca juga: Sumbar Miliki 368 Nagari Mandiri, 10 Berstatus Teringgal

Namun sejak awal tahun 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek.

Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik.

Kondisi tersebut, dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunungapi yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.

Oleh karena itu, potensi/ancaman bahaya G. Marapi juga dapat menjadi lebih luas, yaitu:

Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi/ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi/Kawah Verbeek. Sedangkan untuk potensi/ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas/jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng G. Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Oleh karena itu terdapat potensi bahaya dari aliran/banjir lahar pada lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak G. Marapi.

Terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S di area kawah/puncak G. Marapi. (*)

Halaman:
1 2

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: