DDS Lakukan Peningkatan Kapasitas Mitra Kelola Kater
VALORAnews -- Seorang wali nagari dari Dharmasraya merasa membimbing warga bersama Dompet Dhuafa Singgalang (DDS), saat pembekalan masyarakat penerima manfaat program kampung Ternak (Kater) Dharmasraya, Kamis (17/12/2015).
"Belum lagi keseriusan yang dibuktikan dengan kehadiran elemen dari Dompet Dhuafa pusat, hingga ketua dewan pembina, demi Kater Dharmasraya," katanya, tak kuasa meluapkan perasaan gembiranya dalam agenda pelatihan peningkatan kapasitas
Mendatangkan pemateri profesional di bidangnya, 14 masyarakat penerima manfaat mengikuti pelatihan dengan antusias. Sebagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat Dharmasraya, Kater ditargetkan dapat menuai kebermanfaatan, tak hanya sebagai lahan mata pencaharian produktif penerima manfaat, namun dapat berkembang memenuhi kebutuhan amunisi hewan ternak persiapan hari Raya Idul Adha dari tahun ke tahun.
Pemerintah beharap, model kampung ternak tidak hanya memenuhi kebutuhan Tebar Hewan Kurban (THK), tapi juga menjadi model bisnis peternakan.
Baca juga: Calon Tunggal Tetap Jalani Pengundian Nomor Urut, Menang Pilkada jika Raih 50 Persen Lebih Suara Sah
Menilik kondisi iklim, lahan, dan komoditi hasil alam yang kondusif untuk menunjang keberlangsungan program Kater di Dharmasraya, pemerintah optimis Kater akan menjadi program jangka panjang yang mampu menjadi aspek penghidupan masyarakat. Belum lagi permintaan akan daging sapi yang sangat tinggi dari tahun ke tahunnya.
"Tahun 2015 mengimpor 1,3 juta ekor sapi dari Australia, jadi memang kebutuhan sangat besar, pasar terbuka lebar. Konsumsi daging 4,5-4,6 perkapita/tahun. Untuk Malaysia 15 kg perkapita/tahun, negara eropa 40-50kg perkapita/tahun. Masih sangat rendah konsumsi daging kita, namun dengan angka tersebut saja kebutuhan sudah sangat besar, kemungkinan akan naik lagi tiap tahunnya," papar Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Dharmasraya, Zulkarnain, dalam pembukaan pelatihan.
Dharmasraya di hampar lahan sawit yang terbentang luas. Integrasi perkebunan dan peternakan di lahan sawit, sangat kondusif bagi masyarakat untuk mengelola lahan ini sebagai sumber income utama. Dari perspektif perkebunan, sawit menjadi hasil alam yang memiliki nilai jual yang baik. Dari perspektif peternakan, kotoran sapi bisa menjadi pupuk alami bagi lahan. Dan dapat menjadi sumber income lainnya.
Pada sesi pertama pelatihan, diadakan diskusi me-review kemampuan teknis beternak dan perhitungan keuntungan bisnis peternakan bersama Kepala Sekolah Bisnis Ternak Indonesia, Kampung Ternak Nusantara (KTN) Dompet Dhuafa, Nurtania S.
Baca juga: Pilkada Dharmasraya, PKS dan Partai Nasdem Batalkan Pengusulan Adi Gunawan-Romi Siska Putra
Dilanjutkan dengan materi Motivasi perubahan diri, oleh Salman, Materi tentang Peran pengurus dalam kemajuan kelompok dan pelatihan dasar serta penguatan kelembagaan Untuk hari penutupan pelatihan Jumat (18/12), akan dilaksanakan Praktik Rencana Kerja Tindak Lanjut, yang akan dilaksanakan oleh Tim KTN dan Tim Dompet Dhuafa Singgalang, yang terdiri dari Manager Program, Riko Onki Putra, dan Pendamping Program, Imam Mashroni. Sangat besar harapan Riko agar pelatihan ini dapat menjadi acuan pengembangan Kater lebih gencar bagi masyarakat penerima manfaat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Tempat Wisata di Dharmasraya, Sumbar Mulai dari yang Berair Hingga Pegunungan
- Nurnas Merasa Direksi Perusda Sumbar Perlu Belajar ke Bumnag Koto Ranah Sakti
- Laporan Dugaan Politik Uang Banyak, Syamsurizal: Bukti Foto atau Rekaman Minim
- Bawaslu Dharmasraya Berhasil Turunkan 50% APK di Hari Pertama Masa Tenang
- Korban Kecelakaan Kerja Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaan
Pimpinan Dewan Da'wah Dharmasraya 2024-2029 Dilantik
Kab. Dharmasraya - 22 Oktober 2024
Potret Calon Bupati Dharmasraya dalam Sentuhan Seniman Digital
Kab. Dharmasraya - 10 September 2024