Periksa Lagi Kelayakan Sarana Mitigasi di Sumbar, Supardi: Perjelas SOP Pra dan Pasca Bencana
"Kita minta perhatian pemerintah dalam membangun fasilitas-fasilitas untuk penanganan bencana harus kuat."
"Daerah kita rawan. Harusnya disiapkan standar operasional prosedur (SOP) pra-bencana maupun pasca-bencana," ingat dia.
Untuk diketahui, menurut kajian ahli kebencanaan, yaitu Rusnardi Rahmat Putra, selama 20 tahun terakhir korban jiwa akibat berbagai jenis bencana alam seperti gempa, longsor, hingga banjir mencapai 2.882.
Baca juga: Begini Kondisi 7 Daerah di Sumbar yang Ikut Rasakan Gempa 7.3 SR Nias Selatan
Dalam hal ini, gempa menjadi bencana alam yang besar memakan korban jiwa, yaitu sebesar 1.768, untuk kerusakan rumah masyarakat sebesar 356.264.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Zulkenedi Said mengatakan, kewaspadaan akan bencana hendaknya tidak hanya terfokus pada bulan tertentu.
Menurut dia, setiap bulan hendaknya waspada, karena ancaman bencana mengintai setiap saat.
Sumbar merupakan daerah yang terdiri dari pegunungan, perbukitan serta garis pantai
Tidak hanya tsunami dan gempa, banyaknya sistem drainase yang belum optimal maka banjir serta longsor merupakan ancaman paling dekat.
"Jadi jangan fokus pada bulan tertentu, setiap bulan juga harus waspada," tegas Zulkenedi.(kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045
- Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar
- Krisis Air Bersih, Pangan dan Energi Mengancam Dunia, Ini Penilaian Kabais untuk Sumbar
- Apel Perdana Pascalebaran, Hansastri: Terapkan Disiplin dan Siap Bekerja Dimana Saja
- Hari Pertama Kerja Pascalibur Lebaran, 98 Persen Pegawai Pemprov Masuk Kantor