Bukittinggi Rencanakan Bangun Pustaka dan Arsip Sejarah: Sejarah Tokoh Minang Banyak Terpinggirkan, Marfendi: Tumbuhkan Kembali Penulis Muda

DEPOK (24/10/2022) - Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi Dt Basa Balimo menilai, perlu dilakukannya kaderisasi penulis muda untuk menuliskan sejarah tokoh-tokoh Minangkabau.
"Sejarah tokoh-tokoh Minang masih banyak terpinggirkan. Akhirnya, banyak generasi muda saat ini tidak mengetahui," ungkap Marfendi, saat mengunjungi Rumah Sejarah Indonesia di Cilodong, Kota Depok dan bertemu dengan sejumlah penulis, Senin.
Marfendi mengatakan, tanah Minang merupakan sumber lahirnya banyak ulama, cendekiawan dan intelektual muslim yang jasanya dirasakan oleh bangsa dan negara.
Mereka antara lain diplomat ulung Haji Agus Salim, proklamator Republik Indonesia, Bung Hatta, Perdana Menteri Mohammad Natsir hingga ulama legendaris, Buya Hamka.
Baca juga: Perubahan APBD Bukittinggi 2023 Disetujui, Pendapatan Daerah Berkurang Rp17 Miliar
"Para pendiri bangsa ini banyak berasal dari tanah Minangkabau," ujar Marfendi.
Marfendi mengatakan, penulisan sejarah mengenai tokoh-tokoh Sumatera Barat ini sangat penting, karena mereka memiliki peran mendirikan NKRI.
"Jadi, sebelum pohon patah, kita harus menanamnya kembali," kata dia menganalogikan.
Pemko Bukittinggi, terang Marfendi, sangat menekankan pentingnya data sejarah dan arsip mengenai para tokoh Minang.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, Bukittinggi Luncurkan SIHP, Bisa Diakses secara Daring, Ini Linknya
"Kami sudah merencanakan membangun pustaka dan arsip daerah untuk menempatkan arsip-arsip sejarah di Bukittinggi," terang Marfendi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Sejumlah Parpol Gugat KPU Bukittinggi ke Bawaslu, Satria: KPU Siap Jalankan Putusan Majelis Pemeriksa
- BPJS Kesehatan Sediakan Loket Layanan Informasi di RSUD Bukittinggi
- Perubahan APBD Bukittinggi 2023 Disetujui, Pendapatan Daerah Berkurang Rp17 Miliar
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Erman Safar: Mari Tingkatkan Rasa Cinta pada Rasulullah
- Wali Kota Bukittinggi Temukan Dua Bocah Dieksploitasi Orang Tuanya jadi Peminta-minta, Diancam akan Dipolisikan