Tabungan Utsman, MUI: Gebrakan dari Bukittinggi untuk Bebaskan Warga dari Riba dan Rentenir

BUKITTINGGI (23/3/2022) - Ketua MUI Bukittinggi, Buya Aidil Alfin mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Bukittinggi yang telah menyusun program Tabungan Utsman ini.

"Program ini, selain dapat memulihkan ekonomi masyarakat, juga membebaskan warga Bukittinggi dari riba dan jeratan rentenir," nilai Buya Aidil, disela peluncuran Tabungan Utsman di bawah Jembatan Gatuang, Pasar Bawah, Rabu.

Buya Aidil bersyukur, Pemko Bukittinggi sudah memikirkan dan menjalankan ekonomi syariah. "Kita sangat bersyukur dengan gebrakan Pemko ini, bagaimana mengajak masyarakat masuk ke jalur yang lurus sesuai ajar Nabi mengembangkan ekonomi syariah," ujar Buya Aidil.

Buya Aidil yang juga Dewan Pengawas Syariah BPRS Jam Gadang mengakui, ada beberapa oknum yang coba menggagalkan dan mempertanyakan program Tabungan Utsman ini.

Baca juga: Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar

"Sebelum diluncurkan, memang ada suara sumbang. Tapi secara diplomatis, kami menjawab, tidak mungkin Dewan Pengawas dan MUI akan melegalkan hal-hal yang haram," tegasnya.

"Artinya, program Tabungan Utsman sudah sesuai dengan prinsip ekonomi syariah. Dimana, akad yang dibangun nanti berpandu pada akad syariah dan tentunya akan menjauhkan masyarakat dari riba," ungkapnya.

Program Tabungan Utsman, menurut Wako Bukittinggi, Erman Safar saat peluncuran, adalah menabung tapi menerima di muka dengan sistem murabahah. Seluruh biayanya ditanggung pemerintah, tak ada satu pun yang dibayar oleh masyarakat.

Hal itu lantaran dibayar Pemko Bukittinggi menggunakan APBD. Misalnya, jika mendapatkan Rp10 juta atau Rp5 juta, nanti lunasnya tetap Rp5 juta dan Rp10 juta. Kalau berlebih saat membayar, tersimpan di tabungan atas nama pribadi, tidak dipotong BPRS Jam Gadang.

Baca juga: 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima

Erman barharap, dengan adanya Tabungan Utsman, warga agar berhenti meminjam ke rentenir.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: