Tiga Ton Ikan Larangan Surau Buya Lubuk Landur Mati Pascagempa
PASAMAN BARAT (1/3/2022) - Sedikitnya, tiga ton ikan larangan Lubuk Landur, Kecamatan Pasaman, ditemukan warga mati, Senin. Penyebabnya, diduga akibat banyaknya lumpur mengaliri sungai itu sejak Senin malam.
"Tiga ton ikan jenis garing itu mati, diduga akibat banyaknya lumpur bekas longsoran di aliran air sungai itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi di Simpang Empat, Selasa.
Banyaknya lumpur dalam air, katanya, menyebabkan insang ikan terganggu oleh air yang dipenuhi oleh lumpur yang bersumber dari bekas longsoran di hulu sungai.
"Ikan yang mati, langsung dikuburkan. Sedangkan ikan yang masih hidup, dipindahkan ke tempat yang aman," katanya.
Baca juga: 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
Dikatakan, Dinas Perikanan melakukan pemindahan ikan ke anak sungai yang mengalir dekat Surau Lubuk Landur itu.
"Tim kami telah turun mengukur kualitas air untuk penampungan ikan yang masih hidup. Alhamdulillah, kualitas airnya masih cukup bagus," sebutnya.
Sementara itu, kualitas air Batang Lubuk Landur masih normal, tetapi hanya masih keruh karena lumpur.
"Kita berharap, ikan yang masih ada di sungai bisa bertahan," harapnya.
Baca juga: Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasbar Pilkada Serentak 2024
Terpisah, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi dilaporkan telah datang ke lokasi, melihat ikan yang mati dan memberikan arahan agar yang masih hidup diselamatkan.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
- Tantangan Kesehatan Pasbar masih Tinggi
- Debat Putaran II Pilkada Pasbar, Alfi Syahrin: Jangan Keluar dari Tema agar Masyarakat Punya Referensi Lengkap
- Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
- Risnawanto Tutup Adyarajaddipa Gudep Teritorial Adat dan Budaya Pasaman Barat