Gempa Dalam Berkekuatan 5.0 SR Berpusat di Barat Lubukbasung
VALORAnews - Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, diguncang gempabumi tektonik, Ahad (23/12/2018), pukul 21.03 WIB. Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan 5 SR.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,47 LS dan 99,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 km arah barat Kota Lubukbasung, Kabupaten Agam, pada kedalaman 110 km," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam siaran pers yang diterima.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, terang Rahmat Triyono, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff yaitu zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia.
Zona ini dimulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh sesar naik (thrust fault).
Baca juga: Ombudsman Serahkan Hasil Kajian Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan di Agam pada Pjs Bupati
Dampak gempabumi berdasarkan peta tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan informasi masyarakat, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Padang, Solok dan Padang Pariaman II-III MMI. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," terang Rahmat.
Hingga pukul 21.21 WIB, monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika (Kasgeof) BMKG Padangpanjang, Irwan Slamet menambahkan, dalam waktu tak berselang lama, pukul 20.55 WIB, juga terjadi gempa dengan kekuatan 2,8 SR. Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 0,35 Lintang Utara dan 100.51 Bujur Timur, sekitar 15 kilometer Tenggara Bukittinggi, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat goncangan tersebut dirasakan Bukittinggi II MMI. Jika memperhatikan letak sumber gempabumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal, mencirikan sebagai aktifitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok," terang Irwan Slamet.
Baca juga: Partisipasi Pilkada Agam Ditargetkan 81 Persen
Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km. Gempa terbesar pernah tercatat pada 4 Agustus 1926 sebesar 6,8 SR, dengan pusat hancuran antara Bukittinggi, Padangpanjang dan Danau Singkarak.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025
Partisipasi Pilkada Agam Ditargetkan 81 Persen
Kab. Agam - 23 November 2024
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Kab. Agam - 20 November 2024