Mahyeldi Berbagi Kiat Praktis jadi KLA untuk 211 Daerah di Indonesia
VALORAnews - Wali Kota Padang, Mahyeldi menyatakan, untuk mewujudkan Kota Padang menuju Kota Layak Anak (KLA), memerlukan komitmen, partisipasi dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan. Kemudian, menciptakan persamaan persepsi tentang pemenuhan hak anak serta perlindungan khusus anak.
"Berbagai inovasi, program dan kebijakan kita lahirkan untuk mewujudkan Padang sebagai Kota Layak Anak," ujar Mahyeldi saat dipercaya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sebagai narasumber berbagi kiat praktis (sharing best practice) Kota Layak Anak (KLA) pada Rapat Koordinasi Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak bagi 211 Kabupaten/Kota se-Indonesia di Denpasar, Bali, Kamis (6/12/2018).
Kepercayaan tersebut diberikan atas prestasi Kota Padang sebagai salah satu daerah yang memiliki praktik terbaik dalam menuju Kota Layak Anak (KLA). Mahyeldi dikegiatan itu didampingi Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Heryanto Rustam.
Mahyeldi lalu menyebutkan inovasi, program dan kebijakan. Kelas Ibu Muda (Imud), yang telah meraih penghargaan TOP 40 dari MenPANRB, merupakan salah satu inovasi yang digagas Puskesmas Padang Pasir dalam menekan angka kematian ibu dan anak melalui penyuluhan, pendampingan dan pembinaan kepada ibu muda, calon ibu beserta orang tua.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Program lainnya, penanganan anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu kerjasama lintas sektoral (Bataliyon 133). Program ini, juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial beberapa waktu lalu. Kota Padang jugatelah memiliki Perda Disabilitas dan UPTD Disabilitas, memberlakukan larangan iklan rokok dan sponsor rokok, BUMN/BUMD peduli anak melalui CSR.
Kemudian, kampanye forum anak, pencegahan usia perkawinan usia dini melalui PIK remaja dan Duta Genre, dan program Rumah Anak soleh yang melibatkan LSM. Program pemenuhan hak anak lainnya juga telah dilaksanakan di Kota Padang seperti Pesantren Ramadhan, program 18-21 yaitu mematikan televisi sejak pukul 18.00-21.00 WIB dan diisi dengan mengaji bersama keluarga, serta belajar bersama di rumah.
Diketahui, hingga Juli 2018, KLA telah dilaksanakan 386 Kabupaten/Kota se-Indonesia dan 211 Kabupatean/Kota di antaranya telah dilakukan penilaian mandiri, namun belum mendapatkan penghargaan KLA.
"Perlu dilakukan percepatan mewujudkan KLA sebagaimana diamanatkan UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," terangnya. (rls/vry)
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar