Pendapatan Daerah Solsel 2019 Turun 19,80 Persen, Ini Penyebabnya
VALORAnews - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel), ajukan Nota Pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2019 ke DPRD. Dimanaa, pendapatan daerah sebesar Rp666,784 Miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp164,639 miliar atau 19,80 persen dari tahun anggaran 2018 yang berjumlah Rp831,424 Miliar.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Solsel, H Abdul Rahman dalam sidang paripurna di gedung DPRD Solsel, Senin (5/11/2018) lalu.
Penurunan itu terjadi, kata Abdul Rahman, karena pada rancangan peraturan daerah APBD 2019 ini belum dialokasikan pendapatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID). Sedangkan dana transfer lainnya dari Pemerintah Pusat, dianggarkan sesuai besaran APBD tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, untuk pertama kalinya pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mendapat alokasi dana insentif daerah (DID) sebesar Rp36,296 Miliar. Ini merupakan reward atas kerja kita bersama terhadap penyehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar publik bidang pendidikan dan pelayanan dasar publik bidang kesehatan," ungkap Abdul Rahman.
Baca juga: Pemilu 2024: Pantarlih akan Datangi Rumah Pemilih, Abdul Rahman: Siapkan KTP Elektronik dan KK
Disampaikannya, untuk mengetahui penambahan alokasi TKDD dari RAPBD yang telah disampaikan dapat ditemukan secara umum yaitu Dana Bagi Hasil sebesar Rp4,534 Miliar. Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp9,678 Miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp233,334 Miliar, Dana Desa sebesar Rp7,688 Miliar dana Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp36,296 Miliar.
Total penambahan alokasi pada Rancangan APBD Solsel yang telah disampiakan Rp647,138 Miliar dan total Belanja Daerah sebesar Rp958,316 Miliar dari rancangan APBD yang telah disampaikan sebesar Rp666,784 Miliar.
Perkiraan pendapatan asli daerah (PAD) 2019, direncanakan bersumber dari Pajak Daerah sebesar Rp12,908 Miliar, Retribusi Daerah Rp2,940 Miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp2,5 Miliar, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp51,652 Miliar.
Pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan, direncanakan bersumber dari bagi hasil pajak dan bukan pajak sebesar Rp18,543 Miliar dan dana alokasi umum sebesar Rp480,460 Miliar.
Baca juga: Solsel Serahkan LKPD ke BPK, Dana Penanganan Covid19 Ikut Dilaporkan
Sedangkan untuk belanja daerah, yaitu belanja tidak langsung yang terdiri dari belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil kepada nagari, bantuan keuangan nagari dan belanja tidak terduga sebesar Rp371,129 Miliar. Belanja langsung yang terdiri dari belanja barang dan jasa dan belanja modal sebesar Rp295,655 Miliar.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal