Mambantai Kabau nan Gadang Digelar di Kawasan SRG, Ini Tujuannya

Selasa, 23 Oktober 2018, 20:08 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Mambantai Kabau nan Gadang Digelar di Kawasan SRG, Ini Tujuannya
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria saat memberikan sambutan pada makan bajamba usai ritual mambantai kabau nan gadang sebagai simbol doa bersama warga Nagari Koto Baru. (humas)

VALORAnews - Ratusan masyarakat tumpah ruah menyaksikan pelaksanaan kegiatan Mambantai Kabau nan Gadang, di kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG), Senin (22/10/2018). Tradisi ini setiap tahun dirayakan dalam pawai alegoris dan makan bajamba di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.

Tradisi turun ke sawah atau ritual Mandabiah Kabau Nan Gadang dilakukan masyarakat Nagari Koto Baru, untuk memulai masa tanam padi secara serentak. Hal itu dilakukan sebagai simbol sebuah doa bersama agar pertanian sawah berjalan lancar dan dijauhkan segala hama penyakit.

Ketua Pelaksana, Jalaludin Dt Lelo Dirajo mengatakan bahwa tradisi ini dilaksanakan secara swadaya dengan melibatkan berbagai pihak. Itu digelar setiap tahun oleh masyarakat setempat dan telah mengakar dalam kebudayaan yang agraris.

"Tradisi ini dilakukan secara berkesinambungan pada setiap peringatannya di Solok Selatan. Dilakukan secara bergotong royong. Kita bersama-sama melaksanakan tradisi ini baik dari pihak ninik mamak, anak kemenakan, Dubalang, imam khatib, bundo kanduang, pihak kenagarian dan lainnya," katanya.

Baca juga: DPRD Solsel Bahas Strategi Percepatan Pelaksanaan Tugas Legislasi dengan DPRD Sumbar jelang Akhir Masa Jabatan

Tradisi itu sendiri diyakini sudah ada sejak zaman nenek moyang di Solsel. Tujuannya, kata dia, tidak hanya sebatas simbol sebuah doa agar masyarakat mendapat hasil panen yang melimpah. Namun, juga sebagai wujud syukur atas segala hal yang berkaitan sawah, seperti ketersediaan air untuk pengairan dan lainnya.

Tradisi yang turun temurun itu diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Ia menyampaikan bahwa tradisi tersebut merupakan hasil dari kesepakatan 146 ninik mamak di Koto Baru.

"Ini dilakukan di bulan Muharram, namun sebelumnya, 146 orang Ninik Mamak ini akan melakukan rapat terlebih dahulu untuk mencari kata sepakat kapan waktu yang tepat melaksanakan tradisi turun ke sawah ini. Para Ninik Mamak ini berasal di lingkup kenagarian Koto Baru yang berasal dari Pasar Muaralabuh, Koto Baru, Pulakek dan Bomas," katanya.

Setelah Membantai kerbau, daging dari kerbau itu akan dibagikan kepada 146 Ninik Mamak yang ada untuk selanjutnya dihidangkan dalam bentuk makan "bajamba" pada rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan esok harinya.

Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar

"Besoknya, bertempat di Balai-Balai Adat Nagari Koto Baru kita lanjutkan dengan makan bajamba, Pidato Adat, serta doa bersama sebelum turun ke sawah," jelasnya.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI