Bupati Solsel Tunda Pelaksanaan Imunisasi MR, Ini Alasannya

VALORAnews - Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria meminta pelaksanaan imunisasi Measles Rubella atau vaksin MR di daerah itu, ditunda hingga ada pernyataan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini, dilakukan agar vaksin tersebut benar-benar diperbolehkan bagi umat muslim.

"Kita telah instruksikan kepada dinas terkait, untuk sementara waktu melakukan penundaan vasin MR kepada anak-anak di Solok Selatan," kata Muzni.

Menurutnya, penundaan ini dilakukan hingga ada keputusan pasti atas sertifikasi kehalalan pada vaksin imunisasi MR ini. Karena, secara mayoritas warga Solok Selatan merupakan muslim, jadi ini merupakan hal terpenting.

Terkait telah dimulainya imunisasi MR ini beberapa waktu lalu. Jika telah terlaksana, diberhentikan terlebih dulu hingga ada keputusan baru. Bagi yang belum melaksanakan bisa menundanya.

Baca juga: DPRD Solsel Bahas Strategi Percepatan Pelaksanaan Tugas Legislasi dengan DPRD Sumbar jelang Akhir Masa Jabatan

"Masyarakat tidak usah khawatir lagi, atas pelaksanaan imunisasi MR ini. Jika semua telah memiliki sertifikasi halal dan layak untuk dilakukan imunisasi lagi. Maka, barulah imunisasi ini kembali bergulir," jelasnya.

Data Dinas Kesehatan Solok Selatan, imunisasi MR sendiri di Solsel ditujukan kepada 50.565 anak dengan target 95 persen tercapai. Sejak dilaksanakan serentak mulai 1 Agustus 2018 lalu sudah tercapai 12,14 persen dari sasaran anak.

Vaksin MR diberikan kepada anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun di sekolah dari tingkat SD hingga SMP. Lepas itu, imunisasi bakal dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan, seperti Posyandu, Pustu, Puskesmas dan klinik kesehatan swasta. (dky)

Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar

Penulis:
Editor:
Sumber: